Sebenarnya saya tidak sengaja mengunjungi Macau, karena tiket pulang dari HK dapaetnya viva macau yang lagi-lagi karena faktor "U" jadilah saya menginap semalam di Macau sebelum pulang ke Jakarta setelah menghabiskan liburan di HK.
Saya memilih menginap di Taipa dengan pertimbangan jaraknya lebih dekat ke airport. Untungnya hotel tempat saya menginap menyediakan shuttle yang wara-wiri hotel-ferry terminal setiap jam. Memang banyak sekali hotel-hotel yang menyediakan free shuttle bus dari dan ke ferry terminal, terutama hotel-hotel berbintang yang mempunyai casino. Sebut saja Venetian, Sands, MGM, de el el pokoknya buanyak banget deh. Bus-bus ini gratis dan bisa dinaiki siapa saja. Tapi memang ada bus-bus kecil yang hanya diperuntukan khusus tamu hotelnya saja, seperti hotel tempat saya menginap: Best Western Taipa.
Tiba siang hari di Macau, saya langsung menuju hotel untuk check in. Kemudian langsung menuju Macau City dengan tujuan Senado Square dan Ruin's of Saint Paul dan sekitarnya. Dengan menggunakan shuttle saya kembali menuju Ferry Terminal dan dari sana naik bus no. 3A, turun langsung di jalan dekat Senado Square. Duh maaf aja nama-nama jalan di Macau susah sekali diingat karena namanya yang berbau Portugis itu. Pertama-tama kami memutuskan untuk cari tempat makan, agak bingung juga memilihnya akhirnya kami masuk ke salah satu resto yang letaknya di lantai 2. Menu-nya Chinese food, standard aja kami memilih Hainam chicken rice. Rasa-nya lumayan enak dan ternyata harganya juga gak terlalu mahal lah. Berdua kami hanya membayar $60 sudah termasuk minuman.
Setelah kenyang kami mulai meyusuri jalan-jalan di sekitar senado square, banyak toko-toko branded. Saya sempat membeli kaos Giordano yang lagi sale dengan tulisan I love macau hanya seharga $160/2 pieces. Saya juga sempat mampir ke toko parfum Sasha, beberapa parfum yang saya tahu memang harganya lebih murah. Sebut saja green tea-nya Elizabeth Arden hanya $120 untuk botol ukuran 100 ml, tapi akhirnya saya beli for women-nya Paris Hilton seharga $296. Kemudian saya sampai pada satu jalan yang menuju Ruin's of Saint Paul.
Di sepanjang jalan ini banyak sekali toko makanan yang menjual dendeng, egg tarts dan kue-kue kering khas macau. Silahkan aja cicipi semua yang ditawarkan, tapi kadang ada juga tuh kalo sudah cicip kita ditarik-tarik untuk masuk ke toko-nya dia dan disuruh beli!! So guys kalo mau icip-icip perhatikan toko-nya kalo toko-nya kecil lewatin aja haha cicip aja dari toko yang besar, biasanya cuek aja gak maksa. Setelah puas icip-icip sampailah di Ruin's of Saint Paul. Rame banget sampe susah mau berfoto. Sebagai kenang-kenangan tidak lupa saya membeli souvenir miniatur Ruin's of Saint Paul ini seharga $80.
Setelah itu baru deh saya masuk ke salah satu bakery, yaitu Koi Kei Bakery dan membeli beberapa makanan kering sebagai oleh-oleh. Tidak lupa membeli egg tartsnya yang ternyata yummy bangetttt....hiks jadi pengen :( Setelah capek jalan-jalan kami pun memutuskan untuk kembali ke hotel.
Ternyata hotel tempat kami menginap lumayan juga, dibanding hotel-hotel lain bisa dibilang cukup murah kami membayar $450 semalam tanpa breakfast. Kami rasa karena kami menginap bukan di weekend jadi dapet harga lebih murah, karena weekends biasanya harga hotel-hotel di Macau memang lebih mahal dibanding hari biasa. Ya...kayak Bandung deh kalo di Indonesia. Setelah mandi dan istirahat, kami melanjutkan jalan-jalan. Kali ini tujuan kami adalah tentu saja Venetian Macau yang terkenal itu.
Busyeett deh memang guedee banget. Hotel merangkap casino dan pertokoan. Venetian didominasi warna emas, begitu melangkahkan kaki masuk ke dalam kesah mewah sudah terasa. Cari makan dulu karena udah lapar banget, kami menuju food court. Ini food court langit-langitnya tinggi dan ada gambar awan-awan dengan warna dasar biru langit jadi serasa berada di tempat terbuka pada siang hari. Makanan di sini rata-rata mahal, ya memang maklum sih soalnya tempatnya juga keren. Tapi yang nyebelin masa sambel se-uprit harganya $5!!! aduh parah banget cabe mahal kali yaa di sini :( Setelah kenyang kami pun melanjutkan jalan-jalan. Niat-nya pengen naik Gondola seperti yang ada di Venezia, ya mumpung ada di Venetian (beda dikit aja kan) toh tukang kayuhnya juga orang Itali yang sambil ngayuh dia nyanyi-nyayi pake bahasa-nya serasa di Venezia deh...tapi sayangnya suamiku tercinta tidak mau tuh hehe dia bilang males banget dilihatin orang-orang yang kebetulan lewat hahaha. Kami juga mampir ke casino-nya untuk memenuhi rasa penasaran aja sih. Karena memang tidak minat, kami cepat bosan. Akhirnya memutuskan pulang deh ke hotel. Sampai di hotel saya beres-beres karena besok sore jam 3 kami akan pulang ke Jakarta. Sedangkan pagi-siang saya masih berencana untuk jalan-jalan ke Taipa Village.
Hari sudah jam 8 pagi ketika kami berjalan-jalan di sekitar Taipa, tetapi jalanan masih aja sepi. Bahkan toko rumahan yang menjual egg tarts pun blom buka, padahal pengen beli lagi :D Sekalian mau beli tambahan oleh-oleh. Berbekal tulisan dalam huruf mandarin dari pegawai hotel saya pun mencari Koi Kei Bakery yang katanya dia sih gak terlalu jauh. Kamipun mulai menyusuri jalan menuju Taipa Village, sepanjang jalan suasana sepi, tenang dan bersih yang kami temui. Bus hanya lewat sekali-sekali, saya jadi bertanya-tanya nih orang-orangnya pada kemana ya? sepi....banget padahal bukan hari sabtu-minggu. Setelah beberapa kali bertanya akhirnya ketemu juga tuh si Koi Kei Bakery, saya membeli 2 box egg tarts, beberapa lembar dendeng dan 4 box semacam semprong dengan berbagai rasa dan bentuk, ada yang panjang, kotak bahkan segitiga. Puas deh rasanya.
Karena sudah tenang mendapatkan apa yang saya inginkan sisa waktu kami pakai untuk jalan-jalan aja menikmati suasana tenang. Kami mampir ke muesum berupa bangunan-bangunan kuno seperti rumah bercat hijau muda. Ada yang gratis ada juga yang bayar. Ternyata dalamnya buat saya kurang menarik (atau mungkin karena saya bukan menyuka sejarah kali ya) Jadi kami hanya melihat-lihat sebentar saja dan kemundian malah duduk-duduk di bangku panjang yang ada menghadap danau sambil istirahat karena kaki ternyata udah pegel juga.
Taipa Village di pagi hari, sepi banget kan??
Saya memilih menginap di Taipa dengan pertimbangan jaraknya lebih dekat ke airport. Untungnya hotel tempat saya menginap menyediakan shuttle yang wara-wiri hotel-ferry terminal setiap jam. Memang banyak sekali hotel-hotel yang menyediakan free shuttle bus dari dan ke ferry terminal, terutama hotel-hotel berbintang yang mempunyai casino. Sebut saja Venetian, Sands, MGM, de el el pokoknya buanyak banget deh. Bus-bus ini gratis dan bisa dinaiki siapa saja. Tapi memang ada bus-bus kecil yang hanya diperuntukan khusus tamu hotelnya saja, seperti hotel tempat saya menginap: Best Western Taipa.
Tiba siang hari di Macau, saya langsung menuju hotel untuk check in. Kemudian langsung menuju Macau City dengan tujuan Senado Square dan Ruin's of Saint Paul dan sekitarnya. Dengan menggunakan shuttle saya kembali menuju Ferry Terminal dan dari sana naik bus no. 3A, turun langsung di jalan dekat Senado Square. Duh maaf aja nama-nama jalan di Macau susah sekali diingat karena namanya yang berbau Portugis itu. Pertama-tama kami memutuskan untuk cari tempat makan, agak bingung juga memilihnya akhirnya kami masuk ke salah satu resto yang letaknya di lantai 2. Menu-nya Chinese food, standard aja kami memilih Hainam chicken rice. Rasa-nya lumayan enak dan ternyata harganya juga gak terlalu mahal lah. Berdua kami hanya membayar $60 sudah termasuk minuman.
Setelah kenyang kami mulai meyusuri jalan-jalan di sekitar senado square, banyak toko-toko branded. Saya sempat membeli kaos Giordano yang lagi sale dengan tulisan I love macau hanya seharga $160/2 pieces. Saya juga sempat mampir ke toko parfum Sasha, beberapa parfum yang saya tahu memang harganya lebih murah. Sebut saja green tea-nya Elizabeth Arden hanya $120 untuk botol ukuran 100 ml, tapi akhirnya saya beli for women-nya Paris Hilton seharga $296. Kemudian saya sampai pada satu jalan yang menuju Ruin's of Saint Paul.
Di sepanjang jalan ini banyak sekali toko makanan yang menjual dendeng, egg tarts dan kue-kue kering khas macau. Silahkan aja cicipi semua yang ditawarkan, tapi kadang ada juga tuh kalo sudah cicip kita ditarik-tarik untuk masuk ke toko-nya dia dan disuruh beli!! So guys kalo mau icip-icip perhatikan toko-nya kalo toko-nya kecil lewatin aja haha cicip aja dari toko yang besar, biasanya cuek aja gak maksa. Setelah puas icip-icip sampailah di Ruin's of Saint Paul. Rame banget sampe susah mau berfoto. Sebagai kenang-kenangan tidak lupa saya membeli souvenir miniatur Ruin's of Saint Paul ini seharga $80.
Setelah itu baru deh saya masuk ke salah satu bakery, yaitu Koi Kei Bakery dan membeli beberapa makanan kering sebagai oleh-oleh. Tidak lupa membeli egg tartsnya yang ternyata yummy bangetttt....hiks jadi pengen :( Setelah capek jalan-jalan kami pun memutuskan untuk kembali ke hotel.
Ternyata hotel tempat kami menginap lumayan juga, dibanding hotel-hotel lain bisa dibilang cukup murah kami membayar $450 semalam tanpa breakfast. Kami rasa karena kami menginap bukan di weekend jadi dapet harga lebih murah, karena weekends biasanya harga hotel-hotel di Macau memang lebih mahal dibanding hari biasa. Ya...kayak Bandung deh kalo di Indonesia. Setelah mandi dan istirahat, kami melanjutkan jalan-jalan. Kali ini tujuan kami adalah tentu saja Venetian Macau yang terkenal itu.
Busyeett deh memang guedee banget. Hotel merangkap casino dan pertokoan. Venetian didominasi warna emas, begitu melangkahkan kaki masuk ke dalam kesah mewah sudah terasa. Cari makan dulu karena udah lapar banget, kami menuju food court. Ini food court langit-langitnya tinggi dan ada gambar awan-awan dengan warna dasar biru langit jadi serasa berada di tempat terbuka pada siang hari. Makanan di sini rata-rata mahal, ya memang maklum sih soalnya tempatnya juga keren. Tapi yang nyebelin masa sambel se-uprit harganya $5!!! aduh parah banget cabe mahal kali yaa di sini :( Setelah kenyang kami pun melanjutkan jalan-jalan. Niat-nya pengen naik Gondola seperti yang ada di Venezia, ya mumpung ada di Venetian (beda dikit aja kan) toh tukang kayuhnya juga orang Itali yang sambil ngayuh dia nyanyi-nyayi pake bahasa-nya serasa di Venezia deh...tapi sayangnya suamiku tercinta tidak mau tuh hehe dia bilang males banget dilihatin orang-orang yang kebetulan lewat hahaha. Kami juga mampir ke casino-nya untuk memenuhi rasa penasaran aja sih. Karena memang tidak minat, kami cepat bosan. Akhirnya memutuskan pulang deh ke hotel. Sampai di hotel saya beres-beres karena besok sore jam 3 kami akan pulang ke Jakarta. Sedangkan pagi-siang saya masih berencana untuk jalan-jalan ke Taipa Village.
Hari sudah jam 8 pagi ketika kami berjalan-jalan di sekitar Taipa, tetapi jalanan masih aja sepi. Bahkan toko rumahan yang menjual egg tarts pun blom buka, padahal pengen beli lagi :D Sekalian mau beli tambahan oleh-oleh. Berbekal tulisan dalam huruf mandarin dari pegawai hotel saya pun mencari Koi Kei Bakery yang katanya dia sih gak terlalu jauh. Kamipun mulai menyusuri jalan menuju Taipa Village, sepanjang jalan suasana sepi, tenang dan bersih yang kami temui. Bus hanya lewat sekali-sekali, saya jadi bertanya-tanya nih orang-orangnya pada kemana ya? sepi....banget padahal bukan hari sabtu-minggu. Setelah beberapa kali bertanya akhirnya ketemu juga tuh si Koi Kei Bakery, saya membeli 2 box egg tarts, beberapa lembar dendeng dan 4 box semacam semprong dengan berbagai rasa dan bentuk, ada yang panjang, kotak bahkan segitiga. Puas deh rasanya.
Karena sudah tenang mendapatkan apa yang saya inginkan sisa waktu kami pakai untuk jalan-jalan aja menikmati suasana tenang. Kami mampir ke muesum berupa bangunan-bangunan kuno seperti rumah bercat hijau muda. Ada yang gratis ada juga yang bayar. Ternyata dalamnya buat saya kurang menarik (atau mungkin karena saya bukan menyuka sejarah kali ya) Jadi kami hanya melihat-lihat sebentar saja dan kemundian malah duduk-duduk di bangku panjang yang ada menghadap danau sambil istirahat karena kaki ternyata udah pegel juga.
Taipa Village di pagi hari, sepi banget kan??
No comments:
Post a Comment