Sunday, May 9, 2010

Phuket-Bangkok Trip: Mixed between Scenery and Shopping Paradise

Beli tiket pesawat jauh-jauh hari supaya dapat harga murah kadang ada ga enaknya juga. Kejadian ini saya alami ketika saya berencana mengunjungi Bangkok kembali karena kunjungan pertama saya ke Bangkok kurang memuaskan. Saya pun mengajak adik saya dengan promo abis bahwa kami akan menghabiskan waktu untuk belanja di Bangkok :) Dengan mempertimbangkan harga dan waktu akhirnya saya memilih rute Jakarta-KL-Phuket-Bangkok-Jakarta. Waktu itu saya dapat tiket sekitar 2 juta rupiah untuk rute tersebut saya pikir sudah cukup murah. Tapi yang bikin saya sebel berat adalah selang 2 minggu kemudian Airasia membuka jalur Jakarta-Phuket dengan harga promo yang murah abis....hiks hiks...

Setelah punya tiket saya pun mulai menyusun itinerary dan mencari informasi. Akhirnya karena yang lain pasrah aja, saya memutuskan sendiri itinerary selama kami di sana sebagai berikut:

Hari 1:
Jakarta-KL-PHUKET, sampai hotel istirahat sampai di jemput sekitar jam 17.30 untuk nonton PHUKET Fantasea

Hari 2:
1 Day Phiphi Island Tour, malamnya jalan-jalan di sekitar Patong

Hari 3:
Phuket City Tour, Airport dan flight to Bangkok. Malamnya jalan-jalan ke Siam Paragon

Hari 4:
Pagi s/d siang belanja di Chathuchak weekend market, pulang istirahat dan malamnya lanjut belanja di Suanlum night bazzar

Hari 5:
Pagi s/d siang mengunjungi Grand Palace, siang lanjut ke MBK, sore balik Jakarta

Hari sudah menjelang sore ketika kami tiba di Phuket, saya langsung keluar mencari penjemput kami yang sudah saya pesan sebelomnya. Saya sudah jalan dari ujung ke ujung kok tidak ada satupun yang membawa nama saya. Sempet sebel juga tetapi kemudian mata saya melihat selembar kertas yang bertuliskan HELAN saya datangi ternyata benar dia penjemput saya :( cape deh.

Perjalanan kali ini memang agak berbeda, dari seharusnya hanya niat pergi ber-2 dengan adik saya ternyata kemudian malah menjadi 3x lipat alias ber-6 yang akhirnya malah bikin perjalan ini agak tidak menyenangkan. So guys saran saya hati-hati deh menerima keinginan orang yang anda gak kenal bener (misalnya temen-nya temen) dalam rencana perjalanan Anda.

Kami mampir ke tempat saya booking tour, untuk membayar seluruh biaya sesuai dengan itinerary yang telah saya buat. Saran saya kalo perlu booking tour/kendaraan coba deh hubungi ibu ini (namanya lupa abis susah sih). Si ibu mengelola guest house dan juga menerima booking untuk tour atau sewa kendaraan. Harga-nya lumayan murah ketika saya membandingkan dengan yang lain (Saya masih menyimpan no hp dan alamat e-mailnya jika ada yang memerlukan bisa japri saya). Setelah urusan bayar membayar selesai, kami diantar menuju hotel Aspery yang ternyata letaknya lumayan dekat.

Hotel kami lumayan bagus (book di www.beli-tiket.com ya kalo butuh hotel), interiornya minimalis lengkap dengan LCD tv. Fasilitasnya cukup lengkap dan yang penting bisa akses internet karena ada wifi-nya. Asiik deh bisa tetep online selama liburan. Kamar-nya lumayan untuk ukuran superior bedroom, kasurnya spring bed dan bantalnya lumayan empuk hehe, kamar mandi-nya juga bersih. Overall kami puas dengan hotel ini.

Acara pertama kami adalah menonton show Phuket Fantasea, kami beli paket yang sudah termasuk antar-jemput dan international buffet dinner. Penjemput akan datang jam 17.30 sehingga kamipun hanya punya waktu sebentar untuk istirahat dan mandi. Belom sampai 17.30 penjemput kami sudah datang. Kamipun buru-buru turun. Kami dijemput oleh mobil khusus dari Phuket Fantasea. Mobil-mobil ini disebar untuk menjemput tamu-tamu, mereka membagi-nya berdasarkan letak hotel para tamu. Rombongan kami yang pertama kali dijemput sehingga kami pun masih mampir ke 3 hotel lagi untuk menjemput tamu lainnya sehingga akhirnya mobilpun penuh. Total ada 12 orang. Hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit kami sudah tiba. Suasana sangat ramai. Mobil-mobil penjemput terus saja berdatangan. Satu hal yang saya inget banget walapun orang sebegitu banyaknya, dan segala sesuatunya harus antri tapi dapat dilakukan dengan cepat dan teratur.

Pertama kita harus menukar kuitansi booking dengan tiket masuk. Di pintu antrian seorang "lady-boy" menyambut kami dan menerangkan bahwa cukup 1 orang saja yang mengantri yang lain silahkan tunggu. Karena saya mengangkat diri sendiri sebagai ketua rombongan jadilah saya yang mengantri sementara yang lain sibuk foto-foto :( setelah mengantri sekitar 10 menit, tiba giliran saya. Kuitansi saya tukar dengan tiket yang berupa sticker. Jadi ticket tersebut dibagi jadi beberapa potongan, 1 no tempat duduk untuk nonton show dan 1 lagi ternyata no meja untuk buffet dinner. Setelah mendapat tiket saya menyempatkan diri untuk foto-foto juga mumpung masih terang kalo sudah gelap pasti gak akan terlihat jelas. setelah puas foto-foto baru den masuk ke dalam.

Suasana di dalam lebih terlihat seperti pasar malam dibanding theme park. Di jalan utama berderet toko-toko yang menjual bermacam-macam barang. dari mulai souvenir, perhiasan, kaos, baju, boneka, dll. keluar masuk toko dan foto-foto di spot yang bagus. Ketika berjalan-jalan saya bertemu dengan beberapa cewek yang berdadan dengan menggunakan baju khas thailand saya pikir mereka adalah mungkin penjaga toko atau bahkan salah satu pemain yang akan ikut show nanti (seperti lady boy di depan tadi itu hehe). Tapi ternyata saya salah mereka adalah pengunjung seperti saya yang ingin difoto dengan menggunakan pakaian khas thailand. Saya baru tahu ketika kembali melihat-lihat deretan toko-toko yang sebelomnya sudah kami lewati tapi gak ngeh. Kenapa sekarang ngeh?? karena di depan toko tersebut ada seorang (lagi-lagi) lady-boy yang promosi dan mempengaruhi kami. Dia bilang cuma sebentar aja, make up-ganti baju dan foto paling hanya sekitar 30 menit aja dan foto bisa diambil setelah pertunjukan selesai. Hehehe terpengaruh akhirnya kami mengiyakan dan masuk ke dalam.

Pertama kami memlih baju sesuai warna yang kami inginkan kemudian antri untuk ganti. Disediakan loker untuk menyimpan barang-barang kita. Setelah ganti baju kemudian dipakaikan asesorisnya dari mulai kepala, lengan, tangan, telinga, leher dan terakhir ikat pinggang setelah beres baru deh dimake-up. Setelah itu mulai deh berfoto-foto. Sekali indoor (difoto-nya sih berkali-kali) dan sekali outdoor. Pas foto outdoor ini lah kami baru ngeh...oohhh jadi yang tadi kita lihat mondar-mandir pake baju khas itu rupanya mau foto toh... hehe akhirnya kamipun berfoto beberapa kali dengan gaya yang saya yakin pasti dah standard banget deh. Abis si fotografer dah apal bener sih....setelah jadi "model" selesai kami pun segera kembali untuk berganti pakaian dan terburu-buru ke tempat show karena sebentar lagi pertunjukan akan dimulai.

Sebelom jadi model tadi, kami mengisi perut dulu yang sudah keroncongan. Di sini ada beberapa resto dan khusus yang untuk buffet dinner di Kinaree Restaurant. yaaa ampun ini resto gueedeeee pisan dan gak usah khawatir buat anda yang muslim karena tersedia vegetarian dan halal food. Ada tandanya kok jadi Anda gak akan salah ambil :D Waiternya gak jelas deh ngomong apa, jadi kami langsung aja masuk dan pilih tempat duduk sendiri tapi ternyata baru kami ketahui no yang ada di tiket tadi adalah no meja. Jadi seharusnya kami duduk sesuai dengan no tiket. Mereka sudah memabagi-nya sehingga tamu tidak rebutan duduk dan tertib kali yaaa...daripada malu kalo nanti yang punya kursi datang akhirnya kamipun memutuskan untuk pindah dan mencari meja kami hehehe dasar, mungkin karena sudah terlalu lapar jadi konsentrasi kami menurun haha cari alasan aja deh....

Akhirnya kami pun menuju ke tempat show. Silahkan perhatikan no tempat duduk Anda dan masuk lewat mana. Walaupun antri tapi tertib dan cepat. Ketika kami mengantri kami ada terpampang pengumuman bahwa semua kamera, hape ataupun camcorder harus dititipkan. Agak-agak gak percaya sih ketika baca itu. Apa iya orang segini banyak mereka mau periksa-in tas-nya satu-satu? huaaaa ternyata bener aja...ketika kami mengantri itu, untuk pemeriksaan tas dan penitipan barang-barang yang harus dititip itu. Dimasukan dalam satu kantong dan kami dikasih tanda terimanya. Sama seperti tanda terima kalo kita titip di supermarket. Akhirnya kami pun pasrah menitipkan kamera dan hape kami. Lalu terus mencari tempat duduk kami. Dan tidak lama kemudian pertunjukanpun dimulai.

Sebenernya saya agak-agak lupa nih pertunjukannya mengenai apa, karena kombinasi antara kekenyangan dan waktu sudah menunjukan waktunya tidur. Jadi sambil menahan ngantuk kami menonton, bahkan ada teman saya yang malah ketiduran. Katanya orang-orang sih bagus ya. Tapi buat saya yang menarik cuma akrobatnya. selebihnya saya ngantuk hehehe.....so silahkan interpretasikan sendiri jalannya pertunjukan :D
Setelah selesai buru-buru deh turun karena kami membayangkan antrian yang akan kami hadapi untuk mengambil barang yang kami titikan tadi. Tapi ternyata gak juga lho...tanda terima tadi bentuknya bulat pipih, satu sisi berwarna ada yang merah, biru, hijau dan kuning dan di satu sisi-nya lagi da nomor. Ternyata itu menunjukan di mana kita harus mengantri. Dan benar aja saya hanya membutuhkan waktu kurang lebih 10 menit sudah bisa mengambil kembali barang-barang saya. Dan lagi-lagi kami antri untuk naik ke mobil yang akan membawa kami kembali ke hotel. Antrian dibagi berdasarkan area hotel. Kami mengantri di jurusan Patong dan kebetulan lagi antriannya masih sedikit. Mobil ke-2 kami sudah duduk manis dalam mobil.

Day 2: 1 Day Phiphi Island Tour

Yang paling saya ingat dari tour ini, service-nya yang memang memuaskan. Dengan pembayar sebesar 1200 bath/org menurut saya worth it dengan pelayanan yang didapat. Pagi-pagi sekitar jam 7.30 kami sudah dijemput di hotel dan kemudian ternyata kami dikumpulkan di suatu tempat di dekat dermaga keberangkatan. Di sini sudah banyak juga orang berkumpul menunggu keberangkatan. Yang perlu dicatat adalah bahwa kami yang datang ke sana booking tour ini dari berbagai agent dan untuk beberapa operator tour yang berbeda2. jadi di sana ada yg mengatur group ini boat nomor sekian, dst. Dalam 1 boat ada sekitar 30-an penumpang, 1 kapten, 1 tour guide dan 2-3 org staff (maap lupa krn dah kelamaan hehe).

Karena gak dapet duduk di dlm kapal akhirnya saya dan teman-teman memilih duduk di depan boat bersama dg bbp orang turis dari Australia. Udara cerah cenderung panas, anginnya lumayan juga jadi terpaksa deh hanya pakai sunglasses untuk menghindari silau karena topi yang saya pakai cenderung terbang terus tertiup angin daripada pegel ya dilepas aja deh.

Pemberhentian pertama adalah Maya Beach, pantai tempat shooting film THE BEACH-nya leonardo dicaprio. Ketika boat kami tiba, sudah ada beberapa boat yg lebih dahulu tiba, jadi suasana sudah cukup ramai. Kami diberi waktu 30 menit untuk sekedar bermain air dan foto-foto. Dari sini, boat membawa kami menuju sisi lain dari Phiphi lei dan kemudian lanjut Phiphi Don untuk makan siang.

Setelah kenyang, perjalanan dilanjutkan ke monkey beach. Bagi yang mau melihat monyet dan memberi makan monyet, para awak boat sudah menyediakan buah untuk diberikan ke monyet2 yang memang sudah menunggu, bagi yang males, silahkan tunggu di boat. Pemberhentian di sini sebentar saja, gak sampai 20 menit boat kembali berangkat. Kali ini berhenti di tengah2 laut untuk snorkling. Wuiiihhh ternyata bagi yang belom pernah mencoba snorkling rada susah juga. Untuk pertama kali-nya saya mencoba snorkling dan hasilnya banyak meminum air asin hueeeekkk. Bagi pemula seperti saya, kru boat (yang ternyata adalah insrtuktur selam lhooo) bersedia menemani, hehe seperti dituntun gitu keliling-keliling, ya...lumayan lah daripada gak nyoba sama sekali kan...oh yaa saranku sebaiknya sewa fin sebelum berangkat. Waktu itu kami gak kepikir tuh kalo fin ternyata diperlukan hehe.

Setelah acara snorkling selesai, perjalanan dilanjutkan menuju Khai Nok Island, ini pulau terakhir yang akan disinggahi sebelum kembali. Sama seperti pulau-pulau lainnya, pantai di sini pun berpasir putih, yang bikin pulau ini unik, di pantainya banyak sekali ikan-ikan yang berenang, jadi serasa berenang bersama ikan. Bagi yang belom puas snorkling, bisa dilanjutkan di sini. Bagi yang sudah capek bisa leyeh-leyeh dengan menyewa kursi pantai dan payung pantai. Sambil menikmati semilir angin kru boat akan bolak-balik mengantarkan buah segar: semangka, melon dan nenas....nyam-nyam-nyam segeeerrrr banget makan buah di tengah terik matahari. Jangan kaget juga kalo di sini Anda melihat bule-bule yang topless...Kalo bikini sih sudah pasti banyak, apapun bentuknya tetep pede dengan pakai bikin hehehe. Menjelang sore tour leader mengumpulkan kami semua untuk segera naik boat karena sudah waktunya untuk pulang. Berakhir sudah 1 day tour phipihi island. Oh ya sebelum mencapai dermaga, tour leader memberi kesempatan kepada semua peserta jika merasa puas dengan pelayanan tour hari itu untuk memberi tips untuk seluruh kru yang bertugas. So...jangan lupa ngasih tips ya...Tiba di dermaga, mobil yang akan mengantar kami sudah siap, ketika kami masuk semua tempat duduk dialasi dengan handuk, well prepared bgt yaaa... secara tahu penumpangnya abis basah2an main di pantai hehe, lalu langsung wuss kami diantar kembali ke hotel.

Setelah istirahat dan mandi, malam ini acara kami adalah makan seafood dan jalan-jalan di sekitar patong. Kami agak bingung memilih warung makan yang berjejer di sepanjang jalan dengan menu seafood yang hampir sama. akhirnya kami mampir ke salah satu tenda yang gak terlalu ramai dengan harapan bisa cepet dilayani karena perut kami sudah sangat keroncongan :) Maap saya gak bisa cerita menu apa saja yang kami pesan karena sudah lupa, tapi yang pasti semua yang kami pesan ueeenaaak, sampai kami bingung memilih menu karena semua yang ditawarkan menggoda selera. Harganya pun cukup murah, hampir sama dengan di Jakarta. Jadi puas-puasin deh makan seafood di sini.

Setelah kenyang kami jalan-jalan di sekitar patong, dan memutuskan untuk mampir ke Jungceylon mall, mall terdekat dari tempat kami makan. Mall-nya biasa aja, gak beda dengan mall2 yang ada di Jakarta. setelah keliling2 sebentar kamipun memutuskan pulang karena kaki kami sudah pegel bangetttt. Jalan yang ramai di patong beach adalah Bang la road, kalo di Bali sih sama seperti kuta. Suasana patong mirip sekali dengan Bali.

Bersambung ya....

Semalam di MACAU

Sebenarnya saya tidak sengaja mengunjungi Macau, karena tiket pulang dari HK dapaetnya viva macau yang lagi-lagi karena faktor "U" jadilah saya menginap semalam di Macau sebelum pulang ke Jakarta setelah menghabiskan liburan di HK.

Saya memilih menginap di Taipa dengan pertimbangan jaraknya lebih dekat ke airport. Untungnya hotel tempat saya menginap menyediakan shuttle yang wara-wiri hotel-ferry terminal setiap jam. Memang banyak sekali hotel-hotel yang menyediakan free shuttle bus dari dan ke ferry terminal, terutama hotel-hotel berbintang yang mempunyai casino. Sebut saja Venetian, Sands, MGM, de el el pokoknya buanyak banget deh. Bus-bus ini gratis dan bisa dinaiki siapa saja. Tapi memang ada bus-bus kecil yang hanya diperuntukan khusus tamu hotelnya saja, seperti hotel tempat saya menginap: Best Western Taipa.

Tiba siang hari di Macau, saya langsung menuju hotel untuk check in. Kemudian langsung menuju Macau City dengan tujuan Senado Square dan Ruin's of Saint Paul dan sekitarnya. Dengan menggunakan shuttle saya kembali menuju Ferry Terminal dan dari sana naik bus no. 3A, turun langsung di jalan dekat Senado Square. Duh maaf aja nama-nama jalan di Macau susah sekali diingat karena namanya yang berbau Portugis itu. Pertama-tama kami memutuskan untuk cari tempat makan, agak bingung juga memilihnya akhirnya kami masuk ke salah satu resto yang letaknya di lantai 2. Menu-nya Chinese food, standard aja kami memilih Hainam chicken rice. Rasa-nya lumayan enak dan ternyata harganya juga gak terlalu mahal lah. Berdua kami hanya membayar $60 sudah termasuk minuman.

Setelah kenyang kami mulai meyusuri jalan-jalan di sekitar senado square, banyak toko-toko branded. Saya sempat membeli kaos Giordano yang lagi sale dengan tulisan I love macau hanya seharga $160/2 pieces. Saya juga sempat mampir ke toko parfum Sasha, beberapa parfum yang saya tahu memang harganya lebih murah. Sebut saja green tea-nya Elizabeth Arden hanya $120 untuk botol ukuran 100 ml, tapi akhirnya saya beli for women-nya Paris Hilton seharga $296. Kemudian saya sampai pada satu jalan yang menuju Ruin's of Saint Paul.

Di sepanjang jalan ini banyak sekali toko makanan yang menjual dendeng, egg tarts dan kue-kue kering khas macau. Silahkan aja cicipi semua yang ditawarkan, tapi kadang ada juga tuh kalo sudah cicip kita ditarik-tarik untuk masuk ke toko-nya dia dan disuruh beli!! So guys kalo mau icip-icip perhatikan toko-nya kalo toko-nya kecil lewatin aja haha cicip aja dari toko yang besar, biasanya cuek aja gak maksa. Setelah puas icip-icip sampailah di Ruin's of Saint Paul. Rame banget sampe susah mau berfoto. Sebagai kenang-kenangan tidak lupa saya membeli souvenir miniatur Ruin's of Saint Paul ini seharga $80.

Setelah itu baru deh saya masuk ke salah satu bakery, yaitu Koi Kei Bakery dan membeli beberapa makanan kering sebagai oleh-oleh. Tidak lupa membeli egg tartsnya yang ternyata yummy bangetttt....hiks jadi pengen :( Setelah capek jalan-jalan kami pun memutuskan untuk kembali ke hotel.

Ternyata hotel tempat kami menginap lumayan juga, dibanding hotel-hotel lain bisa dibilang cukup murah kami membayar $450 semalam tanpa breakfast. Kami rasa karena kami menginap bukan di weekend jadi dapet harga lebih murah, karena weekends biasanya harga hotel-hotel di Macau memang lebih mahal dibanding hari biasa. Ya...kayak Bandung deh kalo di Indonesia. Setelah mandi dan istirahat, kami melanjutkan jalan-jalan. Kali ini tujuan kami adalah tentu saja Venetian Macau yang terkenal itu.

Busyeett deh memang guedee banget. Hotel merangkap casino dan pertokoan. Venetian didominasi warna emas, begitu melangkahkan kaki masuk ke dalam kesah mewah sudah terasa. Cari makan dulu karena udah lapar banget, kami menuju food court. Ini food court langit-langitnya tinggi dan ada gambar awan-awan dengan warna dasar biru langit jadi serasa berada di tempat terbuka pada siang hari. Makanan di sini rata-rata mahal, ya memang maklum sih soalnya tempatnya juga keren. Tapi yang nyebelin masa sambel se-uprit harganya $5!!! aduh parah banget cabe mahal kali yaa di sini :( Setelah kenyang kami pun melanjutkan jalan-jalan. Niat-nya pengen naik Gondola seperti yang ada di Venezia, ya mumpung ada di Venetian (beda dikit aja kan) toh tukang kayuhnya juga orang Itali yang sambil ngayuh dia nyanyi-nyayi pake bahasa-nya serasa di Venezia deh...tapi sayangnya suamiku tercinta tidak mau tuh hehe dia bilang males banget dilihatin orang-orang yang kebetulan lewat hahaha. Kami juga mampir ke casino-nya untuk memenuhi rasa penasaran aja sih. Karena memang tidak minat, kami cepat bosan. Akhirnya memutuskan pulang deh ke hotel. Sampai di hotel saya beres-beres karena besok sore jam 3 kami akan pulang ke Jakarta. Sedangkan pagi-siang saya masih berencana untuk jalan-jalan ke Taipa Village.

Hari sudah jam 8 pagi ketika kami berjalan-jalan di sekitar Taipa, tetapi jalanan masih aja sepi. Bahkan toko rumahan yang menjual egg tarts pun blom buka, padahal pengen beli lagi :D Sekalian mau beli tambahan oleh-oleh. Berbekal tulisan dalam huruf mandarin dari pegawai hotel saya pun mencari Koi Kei Bakery yang katanya dia sih gak terlalu jauh. Kamipun mulai menyusuri jalan menuju Taipa Village, sepanjang jalan suasana sepi, tenang dan bersih yang kami temui. Bus hanya lewat sekali-sekali, saya jadi bertanya-tanya nih orang-orangnya pada kemana ya? sepi....banget padahal bukan hari sabtu-minggu. Setelah beberapa kali bertanya akhirnya ketemu juga tuh si Koi Kei Bakery, saya membeli 2 box egg tarts, beberapa lembar dendeng dan 4 box semacam semprong dengan berbagai rasa dan bentuk, ada yang panjang, kotak bahkan segitiga. Puas deh rasanya.
Karena sudah tenang mendapatkan apa yang saya inginkan sisa waktu kami pakai untuk jalan-jalan aja menikmati suasana tenang. Kami mampir ke muesum berupa bangunan-bangunan kuno seperti rumah bercat hijau muda. Ada yang gratis ada juga yang bayar. Ternyata dalamnya buat saya kurang menarik (atau mungkin karena saya bukan menyuka sejarah kali ya) Jadi kami hanya melihat-lihat sebentar saja dan kemundian malah duduk-duduk di bangku panjang yang ada menghadap danau sambil istirahat karena kaki ternyata udah pegel juga.

Taipa Village di pagi hari, sepi banget kan??


Hong Kong for the First Time

Di awal tahun 2009 saya berkesempatan untuk mengunjungi Hong Kong. Kenapa HK? simple aja sih karena dapet tiket murah Airasia dan Viva Macau hehe...sebagai seorang budget traveler destinasi saya haruslah tempat-tempat yang dapat dijangkau oleh maskapai penerbangan murah dan bebas visa tentu-nya.

Kali ini saya pergi bersama suami saya dan pasangan suami-istri teman saya. Kami janjian ketemu di Macau karena dari Jakarta, saya dan suami mampir dulu ke Bangkok sedangkan teman saya langsung menyusul ke Macau. Rencananya kami akan menghabiskan waktu 4 hari di HK. Tiba di HK sore hari di Bulan April, cuaca masih dingin karena baru saja hujan deras dan saat itu masih hujan rintik-rintik. Sebelumnya saya sudah memesan 2 kamar di apartemen sebagai tempat kami menginap selama di HK. Saya juga sudah menelepon pemiliknya dan kami janjian untuk bertemu di Exit E Causeway Bay MTR. Benar saja, begitu saya tiba di pintuk keluar E, seorang ibu sudah menunggu dan kami langsung menuju apartemennya.

Apartemen yang kami sewa lokasi-nya sangat strategis di Causeway Bay, kami hanya memerlukan waktu sekitar 2 menit berjalan kaki setelah keluar dari Exit E Causeway Bay MTR station. Pusat perbelanjaan Sogo, Times Square, MC Donald, Victoria Park hanya memerlukan waktu 5-10 menit jalan kaki. Terdiri dari 4 kamar dengan 2 kamar dengan kamar mandi dalam dan 2 kamar lain sharing 1 kamar mandi. Ada ruang tamu tetapi tidak ada dapur. Ruang tamu dilengkapi sofa dan TV besar, kulkas dan dispenser air minum. Ukuran kamarnya relatif kecil, kalo di Singapura seperti kamar-kamar di Lucky Plaza gitu deh. Sangat minimalis, tempat tidur single atau ranjang susun, dan tv kecil. Kamar mandinya pun ukurannya pas-pasan, dilengkapi dengan pemanas air dan disediakan sabun cair + shampoo, sedangkan handuk, sikat gigi dan odol silahkan bawa sendiri. Dibanding hotel yang mahal atau hostel, kamar kami tergolong lumayan banget. Di tempat lain, kamar-kamarnya banyak yang lebih kecil lagi, si empunya cerita apartemen seperti yang kami tempati di HK harganya mencapai Rp. 1,2 M!! Gilee bener coba di Jakarta udah bisa dapet apartemen mewah di Sudirman. Setelah proses check in beres, istirahat dan mandi kami pun langsung jalan keluar sekaligus untuk cari makan. Karena masih saja gerimis, akhirnya kami hanya beli camilan saja dan menukar USD dengan HKD buat keperluan besok karena kami hanya sempat menukar sedikit dan telah kami habiskan di Macau dan untuk membayar sewa apartemen kami. Akhirnya kami kembali ke apartemen dan berharap esok hari cuaca cerah karena kami akan pergi ke Ocean Park yang merupakan taman bermain (theme park-nya HK).

Ternyata cuaca masih saja tidak bersahabat, pagi hari masih mendung kami tetep berangkat menuju Ocean Park sesuai dengan rencana. Kami berangkat dengan menggunakan MTR menuju Admiralty dan dari situ dilanjutkan dengan bus no 629 yang menuju Ocean Park. Sepanjang jalan hujan gerimis masih saja belom mau berhenti bahkan ketika sampai pun masih saja turun. Setelah membeli tiket masuk seharga $208 kamipun mulai petualangan kami.

Hari itu hari Minggu jadi pengunjung lumayan banyak selain warga lokal dan warga mainland, selebihnya adalah turis asing. Ocean Park sendiri sangat luas dan terdiri dari beberapa theme yaitu: lowland garden, headland rides, adventure land, marine land dan whiskers harbor. Jarak dari satu tempat ke tempat lain lumayan juga medannya, ada yang naik-turun. Untungnya ada escalator yang lumayan banget untuk menghemat tenaga.

Tiba di Tai Shue Wan Entrance kami disambut dengan kolam yang penuh dengan sekumpulan flamingo. Setelah berfoto sebentar kami langsung menuju ke adventure land yang terdekat. Karena faktor "U" akhirnya daripada gak nyoba sama sekali kami memilih untuk naik Minetrain, kereta luncur cepat yang bisa bikin kepala tuing-tuing dengan track sepanjang lebih dari 500m. Untuk yang lainnya terpaksa kami lewatkan saja, sayang sih sebenernya tapi daripada kami basah atau sakit kepala dan tidak bisa menikmati sisa wahana yang ada. Dari adventure land kami melanjutkan ke headland rides, ternyata di sini lebih parah lagi. Tapi namanya juga theme park sudah pasti permainannya banyak yang bikin jantung mau copot. Karena hujan ada beberapa permainan yang terpaksa ditutup untuk keselamatan pengunjung. Seperti ketika kami mencoba Ferris Wheel udah antri capek-capek eh baru setengah putaran, dihentikan dan disuruh turun semua karena angin bertiup semakin kencang dan gerimis semakin besar. Cape deh...

Dari highland kami bergegas ke marine land. Di sini lumayan santai, kami mencoba ocean park tower (sama seperti tiger sky tower di Sentosa Island-Singapore), melihat pertunjukan lumba-lumba, mengunjungi pacific pier tempat anjing laut, atoll reef (aquarium besar) dan jelly fish spectacular. Pertunjukan lumba-lumba-nya agak beda dengan yang biasa kita nonton di Ancol. Di sini ceritanya seorang kakek cerita ke cucu-nya tentang persahabatan antara lumba-lumba dengan manusia. Tidak ada pertunjukan kepandaian berhitung sama sekali. Saya jadi inget komentar orang di internet yang bilang kalo lumba-lumba Ocean Park kalah pinter sama lumba-lumba Ancol karena yang lumba-lumba Ancol pandai berhitung :) yang menarik adalah jelly fish spectacular. Sebenernya jelly fish-nya sih biasa aja tapi karena dipadukan dengan permainan lampu warna-warni maka jadi terlihat menarik. Gerimis masih saja turun ketika kami memutuskan untuk segera menuju lowland dengan menggunakan cable car. Sayangnya Amazing Asian Animal baru akan dibuka esok hari-nya sehingga kami harus puas hanya dengan berfoto di depannya saja. Melihat-lihat sebentar akhirnya kami memutuskan untuk pulang saja.

Malamnya kami mencoba restoan Indonesia yang ada di sebrang apartemen, tapi ya ampun...muahal pisan ternyata. Yang paling murah adalah Nasi Padang seharga $60 tapi memang porsi-nya guede sih cukup buat makan ber-2. Inget makan jadi inget deh, porsi makanan di HK memang gede-gede jadi sebaiknya kalo sendirian tanya aja boleh 1/2 gak hehe secara saya berdua suami jadi kalo makan ya sepiring berdua hehe hemat daripada sayang buang-buang makanan. Tips hemat yang lain kalo gak bawa baju banyak bisa juga lho minta tolong buat dicuci-in. Titip aja ke mbak Atun yang tiap hari akan datang untuk bersih-bersih. Supaya irit cuci baju saja tanpa disetrika nanti pinjem setrika sama mbak Atun dan setrika sendiri.

Hari berikutnya harapan kami terkabul karena cuaca pagi itu cerah sekali. Hari ini kami pergi mengunjungi The Peak jadi sayang banget kalo sampai cuaca berawan mana bisa melihat pemandangan kota HK padahal itu tujuan utama mengunjungi the Peak. Seperti direkomendasikan kami akan menuju The Peak dengan menggunakan tram kuno dan akan mendaki sampai 60 derajat kemiringan wuihh pasti seru. Pertama-tama kami harus datang ke stasiun Peak Tram, supaya lebih murah kami membeli paket 2 way tram dan tiket masuk ke museum lilin Madam Tussauds seharga $160/org. Setelah itu kami mengantri untuk naik tram, tidak terlalu lama kemudian tram pun datang. Sepanjang jalan menuju the Peak jalan terus menanjak dan sebaik-nya pilih sisi sebelah kanan Anda karena view kota Hongkong akan terlihat jelas.

Tiba di station the Peak, kami langsung menuju museum lilin Mdm Tussauds. Waktu itu patung lilin terbaru adalah Obama, jadi di pintu depan kami langsung diminta berpose bersama Obama dan nanti kalo mau di pintu keluar foto bisa ditebus dengan harga $80 cukup mahal juga :( Karena baru kali ini ke MT kami pun excited berfoto dengan tokoh-tokoh dunia yang terbuat dari lilin tersebut. Dan... tak disangka ternyata di sana saya ketemu dengan si Bae Yong Joon pemeran kang jong sang si ganteng di Winter Sonata, aihhh senangnya :D Setelah puas foto-foto kami pun keluar dan akhirnya saya pun menebus foto saya denga Obama hehe gpp deh mahal dikit. Kamipun melanjutkan menikmati pemandangan kota Hong Kong, udaranya masih dingin dan anginnya kenceng banget....menjelang siang kami mampir makan siang di Burger King. Setelah kenyang kami segera kembali menuju statiun tram dan bersiap untuk destinasi berikutnya.....

Cuaca masih bersahabat ketika akhirnya kami tiba di Tung Chung Station. Kali ini kami hendak mencoba cable car yang konon terpanjang di Asia. Jalur cable car membentang sepanjang 5,7 km antara Tung Chung town centre dan Ngong Ping di Lantau Island. Di sepangjang perjalanan kami menikmati pemandangan alam, HKIA pun terlihat sangat dekat. Ada 2 pilihan kabin, standard dan crystal cabin. Bedanya? selain harganya beda $50, crystal cabin bawahnya terbuat dari kaca sehingga pas di atas sana bisa lihat pemandangan di bawah...buat yang takut ketinggian hiyyyy malah serem. Di tengah jalan kami berpapasan dengan kabin yang berlawan arah yang isi-nya abg-abg yang heboh ber-hai-hai (terlihat dari expresi wajah-wajah mereka) dan melambai-lambaikan tangan ke arah kami, sama gokil-nya kamipun membalas lambaian tangan mereka sambil senyum-senyum hahaha ada-ada aja. Selain ke Ngong Ping village, ada juga paket yang sekaligus jalan ke Big Buddha. Tapi kami melewatkan saja karena waktu kami yang terbatas. Tidak banyak yang bisa dilihat di Ngong Ping Village, ada beberapa toko yang menjual souvenir, tea house dan beberapa resto. Puas melihat-lihat dan berfoto, kami kembali mengantri untuk menaiki cable car yang membawa kami kembali ke Tung Chung. Ternyata antrian standard cabin lebih panjang dibanding crystal cabin yang hanya beberapa orang saja. Mgk karena harganya yg beda $50 per orang itu kali ya...kan lumayan juga, standard cabin hanya $107 sedangkan crystal cabin $157 untuk round trip journey.

Sampai di Tung Chung kami langsung menuju MTR station, kali ini kami akan mampir ke Sham Shui Po, salah satu pusat gadget di HK. Sham Sui Po direkomendasikan oleh seorang kaskuser di salah satu thread tentang HK. Karena penasaran kami pun memutuskan untuk mengunjungi Sham Sui Po. Siapa tahu bisa dapet nds murah untuk hadiah ultah anak perempuan kami. Suasana sham sui po seperti di glodok/mangga dua aja, toko berderet-deret dengan gang yang sempit-sempit. Setelah puter-puter dan tanya sana-sini ternyata memang benar harga nds hanya hanya sekitar $800-$1200 saja padahal di Jakarta saat itu masih 2,2 juta. Akhirnya kami memutuskan untuk membeli dan menanyakan apakah ada yang berwarna pink sesuai pesanan anak kami. Dengan pede-nya dia bilang punya, tetapi ketika dicek stock-nya tidak ada yang berwarna pink!!! hiks..hiks.. akhirnya batal deh dapet nds dengan harga murah. Setelah putus asa gak dapet nds warna pink kami masih menyempatkan lihat-lihat toko gadget lain. Tapi kebanyakan harganya mirip dengan di Jakarta. Sempet kaget lihat E71 dibandrol hanya $3800 tapi ternyata harus kontrak 2 tahun dengan salah satu provider seluler :( Capek deh kamipun meninggalkan Sham sui po.

Hari masih menunjukkan pukul 6 sore ketika kami tiba di TST, menyusuri Avenue of Stars dan berakhir dengan nongkrong di Starbuck cafe untuk menunggu Symphony of Light jam 8 malam. Menjelang jam 8 malam kami keluar starbuck dan memanti symphony of light yang terkenal itu tapi kok ternyata gak seheboh dan sebagus yang saya bayangkan ya?? apa saya salah tempat sehingga tidak bisa melihat permainan laser yang bagus?? duh males banget deh udah nunggu lama-lama akhirnya pertunjukannya cuma segitu aja...gak imbang deh dengan pengorbanan nunggu 2 jam :((

Memasuki hari ke-4 kami harus berpisah karena teman saya harus kembali ke Jakarta lebih dulu sedangkan saya masih menyisakan 1 hari ini berencana akan mengunjungi Disneyland. Dari apartemen kami hanya memerlukan waktu sekitar 30 menit kami telah tiba di Sunny bay MTR station. Di sini kami harus berganti kereta dengan kereta khusus Disney. Kereta khas dengan jendela berbentuk kepala mickey mouse dan interior dalamnya pun penuh dengan karakter-karakter disney dalam bentuk patung-patung kecil berdiri di dalam tabung bening yang tembus pandang. Cita-cita sih pengen banget mengunjungi Disney World di pusat-nya sana tapi karena (lagi-lagi) faktor "U" saya cukup excited dengan mengunjungi Disneyland HK. Beberapa sharing yang saya baca memang banyak yang kecewa karena tidak se-"wah" yang dibayangkan tapi walaupun demikian tetap aja gak menyurutkan niat saya untuk datang ke Disneyland.

Hari cerah banget ketika kami ke Disneyland, cenderung panas malah. Tiket masuknya cukup mahal $350 untuk dewasa. Jadi kami bertekad menghabiskan sepanjang hari ini di sini sampai Disneyland tutup, lagi pula jam 19.30 malam akan ada pertunjukan kembang api sebagai penutup. Setelah membeli tiket, dan berbekal peta petunjuk kami mulai mencoba satu persatu wahana yang ada. Banyak spot menarik untuk berfoto dan terlihat antrian di mana-mana. Padahal saya sengaja memilih hari senin ini dengan harapan tidak terlalu ramai, ternyata sama aja tuh...

Saya memulai dengan naik kereta keliling Disneyland, karena saya lihat antriannya gak terlalu panjang. Ada 2 statiun pemberhentian, yaitu di main street station (tempat saya naik) dan fantasy land. Kami memutuskan untuk keliling aja dulu sehingga kembali ke tempat semula. Saya sempat ketinggalan tas saya di kereta ini, sempat panik karena dompet saya, pasport, hape ada di dalam tas semua. Dasar saya pelupa, saya gak sadar ketika meninggalkan tas saya di kereta. Saya menyadari kehilangan tas ketika saya hendak membayar mainan di salah satu toko. Begitu di depan kasir saya panik karena tas saya sudah gak ada dan parahnya lagi saya gak inget di mana saya kehilangan tas saya :(( huaaa pengen nangis rasanya. Pramuniaga toko membantu saya mencari di sekitar toko, ketika tidak ditemukan dia menyarankan saya untuk ke bagian lost and found. Buru-buru saya ke sana, dan bertanya ke petugasnya. Si petugas menanyakan apa warna tas saya dan sebesar apa. Saya jawab tas saya berwarna pink dengan tali warna abu-abu hanya sebesar buku tidak besar. Dia bertanya lagi di mana saya kehilangan tas saya? saya jawab tidak tahu, saya tidak inget hiks hiks. Kemudian si petugas masuk ke dalam dan kembali dengan membawa tas saya!!! aihhhh senangnya....lega deh tadi sempet terbanyang-banyak repot-nya ngurus kehilangan pasport, takutnya gak bisa pulang sesuai rencana huaa bisa berabe deh. Dan ternyata tas saya ditemukan di kereta :( Untung aja tadi memutuskan untuk cari oleh-oleh dulu sebelom main-main coba kalo enggak sampe kapan saya sadar kalo sudah kehilangan tas :P

Setelah menemukan kembali tas saya, saya kembali ke toko untuk membayar mainan yang akan jadi oleh-oleh untuk anak-anak kami. Harga-nya cukup mahal sih tapi sudahlah demi anak-anak tercinta apalagi kan barangnya ori beli langsung di disneyland :D Lagipula dari beberapa tempat yang saya sudah datangi kemaren-kemaren tidak ada mainan bagus yang layak dijadikan oleh-oleh karena barangnya hampir sama kalo kita belanja di asemka sana. Jadi mending sekalian aja beli di sini.

Setelah urusan oleh-oleh selesai, kamipun mendatangi satu-satu theme park yang ada, mulai dari adventure land, fantasy land, tomorrow land sampai ikutan ngantri untuk berfoto dengan Disney Characters. Tentu saja saya bela-belain foto bareng Winnie the Pooh dan Tigger. Oh ya jangan lupa jam 4 sore ada parade Disney, sebelom jam 4 nongkrong aja cari tempat strategis biar bisa lihat parade dengan enak. Satu lagi yang recommended adalah Golden Mickey Show, check jam pertunjukannya. Kalo theme park-nya sih biasa aja...cuma memang theme-nya aja yang disney.

Kami meninggalkan Disneyland sekitar jam 8 malam setelah pertunjukan kembang api selesai. Langsung menuju penginapan karena badan rasanya udah mau remuk kalo gak cepet-cept ditaruh di tempat tidur. Untung aja walaupun rame banget tidak butuh waktu lama untuk antri naik kereta yang akan membawa kami kembali ke Sunny Bay. Dilanjutkan dengan MTR line oranye dari Sunny Bay. Saran saya kalo tujuan Anda seperti saya ke Causeway Bay atau Jalur biru sebaiknya Anda turun saja di Lao King jangan di HK (statiun terakhir) karena kalo di HK Anda harus jalan kaki menuju Central dan lumayan juga ternyata jaraknya (under groud sih). Tapi kalo Anda turun di Lai King dan pindah ke jalur merah maka kereta akan sampai Central, tapi turun aja di Admiralty jadi menghemat tenaga hehe (emang gak mau capek aja!) dan bisa langsung ganti ke jalur biru. Selesai dah tour saya di HK karena besok pagi saya akan berangkat ke Macau dan menginap 1 malam sebelom akhirnya pulang ke Jakarta.

Singapore for the First Time

HHmmm buat yang belum pernah jalan-jalan ke luar negeri, pasti deh pengen. Bahkan waktu kecil ada yang pernah bercita-cita jadi pramugari hanya supaya bisa jalan-jalan ke luar negeri gratis, iya gak?? ngaku aja deh... pasti iya. Kalo saya sih...sudah pasti gak bisa jadi pramugari karena postur tubuh yang gak mendukung (padahal hanya kurang 2 cm! hehehe). Harapan lain, ya ketika bekerja...berharap dikirim oleh perusahaan tempat saya bekerja untuk biz trip ke luar negeri. Tapi sampai sekarang walaupun udah hampir 10 tahun bekerja, gak pernah sekalipun dikirim biz trip atau training atau apapun itu ke luar negeri...kacian deh...

Untungnya ada low cost carrier yang sekarang ini jumlahnya juga semakin bertambah sehingga keinginan saya untuk jalan-jalan menjadi lebih mudah terwujud.

Saya yakin, orang Indonesia yang belum pernah ke luar negeri pasti akan memilih Singapore sebagai tujuan. Mengapa? pertama karena letaknya yang dekat, kotanya yang modern dan kesamaan musim. Dan....yang paling penting ada banyak maskapai murah yang yang melayani rute Jakarta-Singapore bahkan ada yang 7X sehari!! Tahu dong yang mana??

Begitu juga saya! Kunjungan saya pertama saya ke luar negeri ya ke Singapore pada tanggal 7-9 Agustus 2006. Pede-nya saya, walaupun baru kali pertama pelesir ke luar negeri saya bawa rombongan 8 orang. Bak seorang travel advisor prefesional saya yang menghandle semuanya, dari mulai pemesanan tiket, hotel, menyusun budget dan itinerary. Modal saya hanya satu: tanya om google haha dan voilaa...kami pun siap berangkat.

Th 2006 karena masih harus bayar fiskal maka untuk menghemat biaya sudah pasti saya pilih jalur Batam yang hanya mengharuskan saya membayar Rp. 500 ribu untuk fiskal. Dari Jakarta saya juga naik si murah (tiket promo-nya cuma Rp. 350rb PP) dengan perbangan paling pagi. Di Batam, dengan bantuan seorang kawan yang baik hati, kami dijemput dan dibawa keliling Batam sebentar sampai makan siang baru kemudian diantar ke Batam Centre untuk menyebrang ke Singapore. Tiket Ferry hanya seharga S$15 PP ditambah port tax (Batam + HF) sebesar S$13, setelah urusan tiket selesai, kemudian membayar fiskal, melalui proses imigrasi dan boarding menunggu keberangkatan Ferry. Perjalanan dengan Ferry kurang lebih 1 jam sampai di Harbourfront.

Hari 1
Tiba di Harbourfront, rencana pertama adalah mengunjungi Sentosa Island yang letaknya berdekatan. Untungnya di Harbourfront ada penitipan koper sehingga kamipun tidak perlu repot-repot membawa koper kami, hehehe kebayang kan ribetnya kalo harus geret-geret koper. Tarifnya S$5 untuk 1 koper sampai jam 8 malam paling telat. Dengan mengunjungi Sentosa Island terlebih dahulu dapat menghemat waktu, karena kami hanya memiliki waktu 2 hari untuk jalan-jalan di Singapore dan untuk kami yang baru pertama kali ke sini huaaa mana cukup?? begitu banyak yang ingin dilihat....

Dari HF menuju Sentosa Island (waktu itu) ada 2 cara: naik orange bus atau naik cable car, kami memilih naik cable car yang terminalnya ada di gedung sebelah. Di loket tersedia paket-paket yang dapat dipilih. Dengan paket seharga S$ 59.9 kami mendapatkan 2 way cable car, sky tower, Jewel Box di Mount Faber, dan sudah termasuk transport dan tour guide! Jadi kami gak perlu ngantri bus-bus yang memang disediakan untuk keliling pulau Sentosa.

Ada kejadian lucu di sini, berbekal info dari om google paket yang sebenernya saya inginkan adalah Imbiah Surprise Package seharga hanya $55.5 tetapi ternyata tidak tertera di sana. Beda-nya lumayan $4,4X9 orang jadi $39.6! maka-nya begitu saya lihat lho kok beda ya?? kok gak ada ya? duh gimana nih...saya jelas-jelas baca dan saya print segala, jadi bingung sendiri. Akhirnya karena sudah tanggung ya udah deh beli aja paket yang ada, yang lain juga setuju aja. Ternyata oh ternyata...saya antri di loket tour operator ya terang aja yang dipajang di sana paket-paketnya dia...sebenernya bisa aja saya minta paket yang Imbiah Surprise Package, yang merupakan paket yang ditawarkan oleh Sentosa Islandnya langsung...oalah..

Setelah dari Sentosa Island, kami menuju pusat kota. Beli EZ Link seharga S$15 yang dapat dipakai untuk MRT dan Bus. Tujuan kami adalah Hotel Supreme di Kramat Rd. Hotel ini kami pilih karena paling murah untuk Orchard Area walaupun menurut kami dengan status sebagai bintang 3, hotel ini gak murah juga dibandingkan dengan apa yang didapat , gak imbang gitu..(numpang iklan: sekarang ada pilihan lain utk budget accomodation, detail lengkap bisa cek di www.sewaapartemensingapore.com). Kami harus berjalan kaki kira-kira 15 menit dari Dhoby Gaut MRT ke hotel. Keluar Plaza Singapura, berjalan ke arah kanan, melewati Istana sampai di per-empatan nyebrang dan berjalan menyusuri samping Le Meredian Hotel (sekarang Concorde Hotel) ke arah belakang lalu belok kiri, berjalan sedikit sampai deh di Hotel Supreme.

Setelah istirahat sebentar dan mandi, acara selanjutnya adalah acara bebas. Sebagian besar rombongan memilih jalan-jalan di Orchard Rd. saya dengan 2 orang teman, kami pergi mengunjungi Mustafa Centre, toko serba ada yang buka 24 jam di Little India. Karena ini tidak termasuk dalam itinerary yang saya susun jadi saya tidak mengumpulkan informasi detail. Kali ini saya mengandalkan teman saya yang sudah beberapa kali ke Singapura, kami berangkat naik taksi. Sampai di Little India kami menyempatkan makan di salah satu resto India yang ada di sana. Karena ditraktir saya lupa habis berapa hehe tapi seingat saya sih cukup murah. Setelah kenyang, kami berjalan menuju Mustafa Centre, dan memang benar-benar toko serba ada. Toko-nya besaarrr dan lengkap...semua ada dari barang elektronik, tekstil, kebutuhan sehari-hari, perhiasan, obat-obatan, de el el deh. Karena budget saya terbatas akhirnya saya hanya membeli 3 kotak Ahmad tea rasa mint, lemon dan apel, 2 lempeng plastik gantungan kunci, 1 kaos bertuliskan Singapore dan 1 buah patung merlion untuk melengkapi koleksi saya(saya mengkoleksi landmark kota/negara yang pernah saya kunjungi). Cukup lama kami menghabiskan waktu di Mustafa dan setelah membayar seluruh belanjaan kami pun keluar. Penderitaan kami dimulai, karena jam sudah menunjukan waktu pukul 9.30 malam dan kami sudah menunggu lebih dari 20 menit tapi tidak ada satupun taksi yang kosong, kalaupun ada tidak mau distop. Akhirnya kami berjalan ke arah jalan yang lebih besar dengan harapan lebih banyak taksi yang lewat. Saya menyarankan agar kami mencari statiun MRT terdekat saja, tapi teman saya tidak setuju karena dia juga gak begitu ngeh harus ke arah mana dari tempat kami menunggu taksi. Akhirnya setelah menyetop berkali-kali ada juga taksi yang mau berhenti dan mengantar kami pulang ke hotel dengan selamat. Ah...pegelll-nya hari ini.


Hari 2
Setelah sarapan seadanya, sesuai itinerary yang telah disusun, kami pergi
mengunjungi Spore Zoo. Karena ini perjalanan hemat maka kami sebisa mungkin menggunakan transportasi umum, selain untuk penghematan juga untuk memuaskan hati mencoba naik-turun MRT yang tentu-nya gak bisa ditemukan di Jakarta. Dalam perjalanan menuju Ang Mo Kio Station, kami membayangkan kalo saja KRL di Jakarta senyaman dan secepat MRT yang kami sedang naiki ini, kapan ya Jakarta punya transportasi massal yang bisa diandalkan?? Tidak sampai 20 menit kemudian, kami sudah sampai di Ang Mo Kio dan hanya dengan mengikuti petunjuk arah kami melanjutkan dengan menggunakan bus no. 138 untuk sampai di Spore Zoo. Itulah hebatnya Singapore, negara kota ini amat sangat tourist-friendly dalam hal informasi dah petunjuk arah hehe...kami bisa sampai tanpa nyasar dan tanpa bertanya.

Ternyata Spore Zoo kecil (kalo dibandingkan TSI hehe) tapi memang tempatnya nyaman banget, bersih dan sangat memanjakan pengunjung. Kami membeli paket yang termasuk 1X tram + tiket masuk seharga $20. Hanya butuh waktu sekitar 3 jam saja kami sudah selesai mengelilingi zoo. Dari satu tempat ke tempat lain sebenarnya bisa dilakukan dengan jalan kaki dan banyak sekali tempat istirahat yang dapat digunakan apabila kita ingin istirahat, tempatnya adem karena dilengkapi dengan AC. Atau ya menggunakan tram tadi yang berhenti di tempat-tempat tertentu. Ada juga atraksi memberi makan hewan, standar kebun binatang deh. Jam 11 siang kami kembali berkumpul di halte bus di depan zoo, kami akan menggunakan rute yang sama dengan rute kedatangan. Tapi kali ini hanya setelah Ang Mo Kio kami berpisah karena berbeda tujuan. Ada yang mau kembali ke Orchard, ada yang mau ke Little India dan saya bersama seorang teman memilih untuk mencoba Balon Udara di Bugis.

Kami turun di City Hall dan dari sana menumpang bus Hippo. Bersama kami ada 2 bule Belanda yang juga menuju tempat yang sama dan di dalam bus kami sempat mengobrol. Si bule menanyakan bagaimana perasaan kami terhadap bangsa Belanda mengingat penjajahan Belanda terhadap bangsa Indonesia. Si bule rupanya menyesalkan tindakan leluhurnya dulu dan mereka tidak percaya bahwa bangsa Belanda bisa sekejam itu terhadap bangsa Indonesia. He said, "I cant believe it that our people did such a terrible thing to your people." then I answered him: that was a long time ago, your great-great-great great grandfather did, not you so dont worry we don't hate you coz we're a merciful people!! Tadinya aku mau tambahin, if you're sorry would u mind paying for our balloon ride?? hahaha.
Sebenernya naik balon udara ini gak terlalu seru karena hanya naik aja setinggi 150m tapi gak terbang kemana-mana. Jadi hanya menikmati Singapore dari ketinggian aja, kalo sekarang sudah tidak ada lagi balon udara sebagai ganti-nya untuk menikmati view Singapore dari ketinggian bisa naik Singapore Flyer. Agak mahal sih, tiketnya sekitar $30 untuk dewasa. sekitar 15 menit di atas akhirnya balon pun kembali turun.

Selesai naik balon udara kami berjalan menuju Bugis Junction yang letaknya tidak terlalu jauh. Lihat-lihat di sana tapi tidak satupun ada yang dibeli sehingga akhirnya kami memutuskan untuk kembali ke hotel. Setelah istirahat menjelang makan malam akhirnya kami keluar lagi dan memutuskan untuk menyusuri Orchard Road yang belum sempat kami lakukan. Karena teman jalan saya seorang muslim akhirnya kami memutuskan untuk makan di Lucky Plaza saja karena di sana banyak resto Indonesia yang sudah pasti menyediakan makanan halal. Selesai makan, kami mulai jalan-jalan keluar masuk toko di sepanjang jalan Orchard sampai akhirnya kembali ke hotel. Hasilnya adalah 3 kaos bertuliskan Singapore seharga $10. Kami mengakhiri hari dengan istirahat karena besok kami harus bangun pagi-pagi sekali untuk kembali ke Jakarta.